Skip to main content

Tahun Baru, Harapan Baru (Part 1)



Finally, kita berkumpul di Grand Indonesia

H-2 sebelum tahun 2017 berakhir, tepatnya 30 Desember 2017, aku belum memutuskan apakah akan merayakan malam pergantian tahun baru atau tidak. Hatiku masih gunda gulana, bingung apa keputusan yang harus diambil. 

Aku buka hp jadulku, aku liat storyline media sosial instagramku, dari situlah sumber kegundahanku sebenarnya. Pro kontra mengenai perayaan malam pergantian tahun sudah memenuhi timeline ku. Dari yang mengharamkan merayakan malam pergantian tahun karena menyerupai suatu kaum, hingga kontra tentang pengajian atau muhasabah dalam memperingati pergantian tahun. Entahlah, semua itu membuat diriku, seorang yang awam akan agama, miskin akan ilmu, menjadi semakin bingung.

Aku coba untuk menghubungi seorang kawan lamaku, kawan yang sudah aku kenal semenjak aku menggunakan seragam putih biru, ketika badan aku masih belum membengkak seperti ini, ketika muka aku masih unyu unyu jauh dari muka tua seperti saat ini. Ternyata, menghubungi dirinya bukanlah suatu solusi, karena dia sendiri juga belum memiliki planning akan merayakan malam pergantian tahun dimana. hahahaha

Mbah google aku gunakan sebagai alternatif mencari solusi merayakan malam pergantian tahun. Dengan kata kunci Tempat Merayakan Malam Tahun Baru 2018 di Jakarta, aku menemukan beberapa spot yang mungkin menarik. Mulai dari bundaran Hotel Indonesia, Monas, Ancol, hingga hotel - hotel. Mulailah aku dan kawan lamaku tersebut berdiskusi jarak jauh menggunakan gawai masing - masing.

Monas! Ya, itulah yang kawanku usulan untuk merayakan malam pergantian tahun baru 2018. Awalnya aku mengiyakan, akan tetapi dengan pertimbangan seadanya, mengingat disana kemungkinan tidak ada tempat nongkrong yang dekat, berpindahlah rencana kita menjadi di Kota Tua, dimana disana saya tahu ada kafe, dan disitulah mungkin kita bisa menunggu malam pergantian tahun.

Akan tetapi, setelah melalui perdebatan yang tidak sengit, dan setelah aku mendapatkan secercah ide dari kekasih hatiku, akhirnya secara tidak sepihak kita memutuskan untuk merayakan malam pergantian tahun bersama sama di bundaran HI, dengan sebelumnya bertemu untuk makan malam dahulu di Mall Grand Indonesia. 

Minggu, 31 Desember 2017, 4 jam 30 menit sebelum tahun 2017 berakhir, setelah menunaikan ibadah shalat Isha, bermunajat kepada Allah SWT, sang Maha Pencipta segalanya, dan setelah aku mandi dan wangi tentunya, aku menuju ke kediaman pujaan hatiku. Dengan bermodalkan motor Honda Supra X lawas berplat R tentunya, yang untuk menyalakannya saja harus di stater kaki (makasih sayang mau bonceng motor bututku ini, aku bangga dan makin suka sama kamu :p), aku menuju tempat pujaan hatiku berada.

Setelah kurang lebih 7 menit 28 detik aku memacu kendaraanku, sampailah aku di depan kos pujaan hatiku. Menggunakan kaos kuning bergambar jembatan ampera, aku terlihat mencolok malam itu. I felt i am So Cool, You Know!! Hahahaha. Dengan hati dag dig dug was was di iringi tawa anak anak dan dentuman petasan yang khawatir itu akan nyasar, aku menunggu pujaan hatiku untuk keluar dari kosnya. Aku sudah tidak tidak sabar untuk merayakan pergantian malam tahun baru bersama orang yang aku sayangi.


(Bersambung Part 2, Inshaa Allah)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Baru, Harapan Baru (Part 2)

Melanjutkan kisah dari Tahun Baru, Harapan Baru (Part 1) akhirnya setelah sekian detik menunggu, pujaan hati yang aku tunggu - tunggu kehadirannya keluar dari pintu gerbang kos nya, dan menemuiku yang masih terduduk di motor bututku. Ketika ia muncul menemuiku, hatiku langsung berdegup kencang, aliran darahku langsung berhenti sejenak, mengagumi kecantikan dan aura positif yang muncul dari dalam dirinya. Sejenak, aku mengucap syukur alhamdulillah kepada Yang Maha Kuasa, karena telah dipertemukan dengan dirinya. Aku merasa menjadi orang paling beruntung di dunia saat itu :) Aku dipersilakan untuk duduk di depan kosnya, sembari menunggu kabar perjuangan kawanku dari Bogor yang sedang menuju ke Jakarta. "Tek Tek Tek Tek Tekkk", begitulah bunyinya. Harmoni suara dari pertemuan antara dua buah kayu terdengar indah di telingaku. Abang tukang sate lewat di depan kosnya, dan karena jarum jam sudah menunjukan sekitar pukul 19.40 saat itu, dan perut kami sudah keroncongan, ma...

Unik!!

Ini hanya ilustrasi Menurutku, ada suatu hal yang membuat ciptaan Allah SWT yang satu ini begitu membuatku tertarik. Di satu sisi, aku terkadang mulai kesal, karena aku dibuat bingung. Tapi di sisi yang lain, aku mencoba untuk mengambil hal positif dari setiap apa yang sudah Allah berikan ke aku. Tingkah lakunya, membuatku penasaran. Unik!! Mungkin satu kata itu bisa menggambarkan tentang dirinya. Pada hari yang sama, dengan rentang waktu yang hanya berbeda beberapa menit, dia dapat berubah. Secepat itukah? Ya, menurut aku begitu cepat dia berubah. Layaknya Power Ranger yang dapat bertransformasi sesegera mungkin apabila bertemu monster. Apakah dia salah satu dari personel Power Ranger dan aku monsternya? Hemmm, menarik!! But, apapun itu. Gada yang sempurna di dunia ini. Aku sadar, aku cuma manusia biasa. Aku bukan Nabi yang bisa sempurna, ku tak luput dari dosa (Loh kok kaya lagu AAC). Intinya, aku akan coba nerima apapun kekurangan yang ia milliki, dan aku harap, d...